Rabu, 19 Mei 2010

Ketika Cinta Menjadi Sesuatu yang Menakutkan

Saat malam datang menyelimuti dunia.. ketika semua orang terhenti dari segala aktivitas nya.. aku justru semakin seru dengan aktivitas yang sebenarnya tidak penting.. berpikir keras semalaman.. logika yang membuat ku menjerit-jerit ketakutan.. tapi hati yang kembali menenangkan.. positif atau negatif?
ketika sebuah pengorbanan masih berujung tanda tanya.. atau mungkin malah semakin tidak jelas.. berusaha menggunakan kesabaran yang justru beresiko tinggi untuk kehidupan.. mengapa tak bebaskan saja segala nya.. dan bicarakan..
Tapi hati terlalu takut untuk mengungkapkan segala yang ada.. dan pikiran terus menerawang jauh akan apa yg terjadi kelak setelah berkata.. maka dari itu.. sebuah senyuman palsu terkembang.. seakan-akan cinta hanya dijalankan oleh satu pihak.. sementara pihak lain hanya tertidur pulas dan terima beres segalanya.. bukankah harus bekerja sama?
dan sebuah harapan baru muncul bagaikan sang mentari yang muncul dari timur.. tapi harus menebus nya dengan memenjarakan perasaan ini.. Dan fakta bahwa tetes air mata lebih banyak terjatuh.. dibandingkan sebuah senyuman yang terkembang.. itu sebab nya cinta selalu dikatakan buta.. padahal dia begitu memahami..
pada fakta nya tak bisakah 2 manusia yang mempunyai komitmen, saling memahami..? seharus nya manusia bisa saling memahami.. dan menghasilkan neraca yg seimbang.. tapi keyakinan hati jauuuuh lain dari sebuah logika yg digunakan utk berfikir..
Fakta nya.. Cinta..
bisa dijalankan apabila.. satu pihak memiliki ego terbesar.. dan satu pihak memahami lalu rela mengorbankan segalanya.. baru lah sebuah cinta dapat terjalin sempurna..
Lalu dimana letak janji-janji bahwa cinta itu indah?
bukan kah cinta sesuatu yang menakutkan untuk dijalani..?
Namun cinta adalah sebuah kebutuhan utama untuk manusia hidup.. tergantung pada anda.. seberapa besar nyali anda untuk mengambil resiko terbesar.. yaitu menyakiti Hati anda sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar